
GORONTALO SERU – Dedikasi aparat desa Bongohulawa, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Gorontalo, benar-benar patut diacungi jempol. Tidak hanya menjalankan tugas administrasi, mereka juga terjun langsung ke masyarakat dengan pelayanan penuh hati. Bahkan, pemerintah di atasnya seharusnya mempertimbangkan penghargaan atas upaya luar biasa yang mereka lakukan ini.
Salah satu contoh aksi nyata adalah saat petugas BPJS Ketenagakerjaan membuka layanan pendaftaran di kantor desa untuk masyarakat yang belum menjadi peserta. Apa yang dilakukan aparat desa? Mereka bergerak cepat, langsung menjemput warga dari rumah ke rumah, memastikan tidak ada yang ketinggalan kesempatan emas ini.
Layanan Maksimal: Bukan Sekadar Formalitas
Bayangkan, betapa pentingnya kehadiran aparat desa yang benar-benar peduli dengan warganya. Dalam kondisi di mana layanan publik terkadang masih jauh dari jangkauan, aksi jemput bola seperti ini menjadi angin segar. Aparat desa tidak hanya menjalankan tugas, tapi juga memastikan bahwa masyarakatnya benar-benar merasakan manfaat dari program pemerintah.
BACA JUGA:
Bahaya Tidur Sambil Mengisi Daya HP: Risiko dan Cara Menghindarinya
Pelayanan seperti ini menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadirkan jaminan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan. Dan ini bukan hal kecil—upaya mereka mempermudah warga, khususnya petani dan pedagang keliling, untuk mendapatkan perlindungan kerja, adalah langkah besar menuju kehidupan yang lebih aman.
Mengenal BPJS Ketenagakerjaan untuk BPU
Sejak diluncurkan pada 2015, program BPJS Ketenagakerjaan untuk golongan Bukan Penerima Upah (BPU) menjadi solusi bagi pekerja informal. Namun di Gorontalo, pelaksanaan program ini baru benar-benar menyeluruh pada 2021. Pekerja lepas seperti petani, pedagang ikan keliling, hingga buruh harian kini memiliki kesempatan yang sama dengan pekerja formal untuk mendapatkan perlindungan kerja.
Program ini menawarkan manfaat besar dengan iuran yang sangat terjangkau. Dengan hanya membayar Rp16.800 atau Rp36.800 per bulan, peserta bisa mendapatkan berbagai fasilitas seperti:
- Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK): Melindungi dari risiko kecelakaan saat bekerja.
- Jaminan Kematian (JKM): Memberikan santunan kepada keluarga jika peserta meninggal dunia.
- Jaminan Hari Tua (JHT): Tabungan untuk masa depan yang bisa diambil saat pensiun.

Kenapa Upaya Ini Perlu Diapresiasi?
Aksi aparat desa Bongohulawa adalah contoh konkret bagaimana semangat melayani bisa membawa perubahan besar. Mereka tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi hadir langsung untuk warganya. Dengan mayoritas warga Bongohulawa yang bekerja sebagai petani dan pedagang, akses ke BPJS Ketenagakerjaan menjadi penting untuk memberikan rasa aman saat bekerja dan kepastian untuk masa depan.
BACA JUGA:
Bekingan PETI di Popayato Lebih Kuat Dari Kapolda? Hingga Tak Mampu Menertibkan!
Bayangkan, para petani yang setiap hari bergulat dengan alam atau pedagang ikan keliling yang bekerja tanpa mengenal waktu kini bisa merasa tenang karena ada perlindungan jika terjadi risiko kerja. Semua ini tak lepas dari peran aktif aparat desa yang memastikan tidak ada warga yang tertinggal.
Efek Positif bagi Masyarakat
Selain perlindungan sosial, inisiatif ini juga mendidik masyarakat tentang pentingnya memiliki jaminan sosial. Banyak yang sebelumnya belum paham atau bahkan ragu mendaftar karena kurangnya informasi. Namun, pendekatan humanis dari aparat desa membuka mata mereka tentang betapa berharganya memiliki perlindungan kerja.
Selain itu, upaya ini bisa mengurangi beban keluarga saat menghadapi risiko kecelakaan kerja atau kematian. Santunan yang diberikan dapat menjadi penyelamat di saat-saat genting.
Harapan ke Depan: Pemerintah Ikut Mendukung
Tentu, aksi seperti ini perlu dukungan lebih besar. Pemerintah kabupaten hingga provinsi seharusnya tidak hanya mengapresiasi tetapi juga memfasilitasi inisiatif-inisiatif seperti ini. Misalnya, dengan memberikan penghargaan kepada aparat desa yang berprestasi atau menambah alokasi dana untuk mendukung program sosial di desa.
BACA JUGA:
Sentimen Negatif Terhadap Polri di Media Sosial: 47 Persen!
Lebih dari itu, masyarakat luas juga diharapkan terinspirasi untuk lebih aktif memanfaatkan program-program pemerintah yang sebenarnya sudah disiapkan untuk kesejahteraan mereka.
Semangat seperti yang ditunjukkan oleh aparat desa Bongohulawa membuktikan bahwa pelayanan publik yang baik tidak memerlukan gedung mewah atau anggaran besar. Yang terpenting adalah niat tulus dan aksi nyata untuk melayani. Semoga, langkah kecil ini bisa membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat Bongohulawa.
Mari bersama-sama mendukung inisiatif baik seperti ini!