
Zen Seru! Papua Pegunungan kembali menempati posisi teratas sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional yang dirilis bulan Maret mencatat persentase penduduk miskin di wilayah ini mencapai 30,03%. Provinsi tersebut belum mampu lepas dari dekapan masalah pemerataan ekonomi yang masih menjadi tantangan besar nasional.
Di peringkat kedua, Papua Tengah membayang ketat dengan angka kemiskinan 28,9%.
Keterbatasan infrastruktur, akses pendidikan, dan ekonomi menjadi isu utama yang membuat Papua Tengah belum mampu menurunkan angka kemiskinan signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Papua Barat turut masuk lima besar dengan persentase penduduk miskin 20,66%.
Meski tercatat sedikit menurun dari tahun sebelumnya, tetap saja Papua Barat menempati urutan teratas setelah dua provinsi lain di Pulau Papua.
Selanjutnya, Papua Selatan berada pada urutan keempat dengan persentase kemiskinan 19,71%, disusul Papua (provinsi induk/sebelum pemekaran) di posisi kelima dengan persentase 19,16%.
BPS menyebut, wilayah-wilayah tersebut menghadapi laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, sehingga pemerintah daerah harus menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan guna mengurangi angka kemiskinan.
Adapun Papua Barat Daya, provinsi termuda hasil pemekaran, menempati posisi keenam dengan persentase 17,95%. Seluruh provinsi di Pulau Papua kini masuk dalam daftar enam besar daerah termiskin di Indonesia.
Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di peringkat ketujuh dengan persentase kemiskinan 18,6%, menandakan persoalan kemiskinan bukan hanya monopoli Papua, tetapi juga merata di wilayah timur negeri.
Maluku tercatat pada urutan kedelapan (15,38%), diikuti Gorontalo (13,24%), dan Aceh sebagai satu-satunya provinsi luar Indonesia Timur yang berada dalam sepuluh besar dengan angka kemiskinan 12,33%.
Meskipun secara nasional angka kemiskinan berhasil ditekan ke level 8,47% atau sekitar 23,85 juta jiwa, distribusinya masih timpang. Saerah-daerah timur jauh lebih rentan dan tertinggal.
Bahkan, pada saat hampir seluruh pulau mengalami penurunan, di kawasan Maluku dan Papua justru jumlah penduduk miskinnya masih mengalami peningkatan.