
Gorontalo Seru – efektifitas pengelolaan sampah oleh aparat Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, dipertanyakan. Rutin menagih pembayaran biaya kebersihan, namun sampah-sampah dibiarkan dipinggir jalan, bahkan bisa sampai satu minggu.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kondisi di sekitar Ngopi Ah Coffee & Eatery, sebuah tempat usaha yang bergerak dibidang coffee shop dan kuliner, yang berlokasi di ruas Jalan Jambu yang tembus ke Jalan Palma.
Baca Juga: Tante Yang Bunuh Keponakan Karena Perhiasan Divonis Hukuman Mati
Meski pemilik usaha ini secara rutin memenuhi kewajiban pembayaran biaya kebersihan, sampah organik dan non-organik dari tempat usaha tersebut sering dibiarkan menumpuk hingga berhari-hari.
“Ada ibu-ibu (diduga petugas kelurahan) yang rutin datang untuk menagih biaya kebersihan, tetapi sampah di sini jarang diangkut,” ujar salah satu karyawan Ngopi Ah kepada wartawan ketika berkunjung dan mempertanyakan sampah yang terletak tepat di depan tempat usaha karena merasa terganggu.

“Memang sampah yang dihasilkan tidak terlalu banyak setiap hari, tapi tetap saja menumpuk dan merusak pemandangan,” sambungnya. (23/11)
Kondisi ini tidak hanya menciptakan pemandangan yang tidak sedap dipandang mata, tetapi juga mengurangi kenyamanan pelanggan yang datang ke tempat usaha tersebut. Situasi ini menjadi ironi, mengingat pungutan kebersihan dilakukan secara intensif oleh aparat yang diduga dari kelurahan.
Baca Juga: Hanya Perkara Tidak Melaksanakan “Adati Aruwa”, Kades di Kecamatan Bilato Dicap Sesat!
Warga sekitar pun menyuarakan keluhan yang sama. Mereka mengungkapkan bahwa tumpukan sampah di beberapa titik lain di Kelurahan Wumialo kerap tidak segera diatasi. Padahal, mereka juga rutin membayar pungutan kebersihan yang dilakukan oleh petugas yang diduga dari kelurahan.
“Kalau memang harus membayar untuk kebersihan, seharusnya ada tindakan nyata dari kelurahan. Jangan hanya meminta pungutan, tapi pelayanan diabaikan,” sambung karyawan yang enggan disebutkan Namanya tersebut. (el-Ghava)