
GORONTALO SERU – Kisah memilukan datang dari dunia media sosial, kali ini dari salah satu influencer asal Gorontalo yang akunnya sudah tidak asing lagi di kalangan warganet Gorntalo: @Ayuismail.
Dalam sebuah postingan yang viral baru-baru ini, Ayu membagikan pengalaman pahitnya sebagai korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya.
“Tangki Kesabaran Saya Sudah Full!”
Ayu, yang selama ini dikenal sering berbagi aktivitas harian serta mempromosikan berbagai produk di Instagram, mengejutkan publik dengan curhatan panjang yang mengungkap luka fisik dan batinnya.
“Selama ini bertahan karna anak yang sangat lucu dan menggemaskan… tapi kali ini i said SO SORRY! Tangki kesabaran saya sudah full…,” tulis Ayu dalam postingannya.
Ayu juga mengunggah foto tubuhnya yang lebam-lebam, lengkap dengan video seorang pria memegang sebilah pisau yang terlihat mengancam dirinya. Postingan ini sukses bikin gempar media sosial!

Video Pengancaman Bikin Warganet Geram
Salah satu slide dalam postingan Ayu menunjukkan momen menegangkan seorang pria yang terlihat marah sambil memegang pisau. Dalam video yang tampaknya sengaja di-mute tersebut, pria itu bahkan mencungkan pisau ke arah Ayu, menunjukkan gestur intimidasi yang mengerikan. (lihat Video: KLIK DISINI)
BACA JUGA:
Pembayaran Ditolak Karena Diduga Palsu, Padahal Uang Baru Ditarik dari ATM
“Slide 1,2,3: bulan Juli 2023, Slide 4: Juni 2024, Slide 5,6,7,8: Oktober 2024. Masih banyak lagi KDRT lainnya yang tidak sempat saya foto/video…,” tulis Ayu, memberikan keterangan setiap slide, dalam postingannya.
Postingan ini langsung menyedot perhatian ribuan warganet, termasuk beberapa selebriti dan aktivis anti-kekerasan. Banyak yang memberikan dukungan moril kepada Ayu, menyarankan agar ia segera melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang.
Mengaku Bertahan Demi Anak-Anaknya
Dalam salah satu bagian caption-nya, Ayu mengaku bahwa dirinya sempat memilih diam selama ini demi menjaga keharmonisan rumah tangga dan masa depan anak-anaknya, Kiarra dan Kellan.
“Saya menjaga martabat suami saya… tapi ternyata suami saya psikopat ya. Hehe,” tulisnya, mengungkapkan kekecewaan yang dalam namun tetap berusaha terlihat kuat di depan publik.
Ayu juga menyebutkan bahwa KDRT ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Bahkan, ada banyak bukti lain yang sempat dihapus oleh suaminya agar tidak terungkap.
BACA JUGA:
Layanan Humanis Hingga Door to Door, Aparat Desa Bongohulawa Patut Dapat Penghargaan!
Netizen Bereaksi: ‘Stay Strong, Kak Ayu!’
Usai postingan tersebut viral, kolom komentar Ayu langsung banjir dukungan dari para pengikutnya. Banyak yang memberikan kata-kata penyemangat, bahkan menyarankan agar ia segera mencari bantuan hukum.
“Semangat Ayundaaa..” tulis akun @gorontalo.unite.
“selamatkan diri Ayuuu !” timpal akun melatiiww29.
“Kamari jo Ayu, kita tunggu di Polda sekarang @ayhuismail,” tambah akun wilyyapanto.

Namun, tidak sedikit pula yang menyayangkan kenapa kejadian ini harus menunggu bertahun-tahun untuk diungkap. Beberapa bahkan mengkritik tindakan suaminya yang tidak hanya melakukan kekerasan fisik, tapi juga membuat ancaman yang membahayakan nyawa.
Tindakan Hukum Jadi Sorotan
Saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Ayu terkait langkah hukum yang akan diambil. Namun, beberapa netizen menyarankan agar ia segera melapor ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Langkah ini penting untuk mendapatkan perlindungan hukum dan psikologis.
BACA JUGA:
Bahaya Tidur Sambil Mengisi Daya HP: Risiko dan Cara Menghindarinya
Tindakan pengancaman dengan senjata tajam, menurut sejumlah sumber hukum, dapat dikenakan sanksi berat berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Apalagi jika pelaku terbukti melakukan KDRT secara berulang.
STOP KDRT: Suara Korban Adalah Kekuatannya
Kasus yang menimpa Ayu ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang sering kali tersembunyi di balik pintu rumah. Bagi siapa pun yang mengalami KDRT, penting untuk segera mencari bantuan. Jangan takut untuk berbicara dan melaporkan pelaku ke pihak berwajib.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang menghadapi situasi serupa, hubungi layanan pengaduan KDRT di nomor darurat setempat, atau cari bantuan ke lembaga perlindungan perempuan dan anak.