
Zen Seru! Walikota Gorontalo, Adhan Dambea ingatkan seluruh pejabat serta kolega politiknya untuk tidak melibatkan putra semata wayangnya, Atho Dambea, dalam proyek-proyek pemerintah.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmennya sebagai kepala daerah dalam mencegah potensi praktik korupsi, yang kerap kali melibatkan keluarga pejabat publik.
“Biasanya korupsi itu masuk lewat keluarga, itu harus dihindari. Sebab kalau tidak lolos dari saya mereka bisa masuk lewat jalur keluarga,” kata Walikota, dikutip dari Rgol.id (29/03/25).
Dalam pernyataannya, Adhan juga menegaskan bahwa pejabat di lingkungan pemerintahannya untuk tidak melayani permintaan proyek yang mengatasnamakan keluarganya.
Hal ini dilakukan Adhan guna memastikan integritas pemerintahan tetap terjaga serta menghindari penyalahgunaan wewenang demi kepentingan pribadi maupun keluarga.
Meski tak diingatkan ayahnya, Atho juga selalu menghindar dari sorotan publik, bahkan sejak ayahnya menjabat sebagai walikota Gorontalo periode 2008-2013. Alhasil, tak sedikit warga kota Gorontalo tidak mengetahui jika Walikota Gorontalo, Adhan Dambea, memiliki seorang putra.
Berbeda dengan banyak anak pejabat lainnya yang kerap memanfaatkan posisi orang tuanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, Atho justru memilih untuk menjalani kehidupan sederhana. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga serta memperdalam nilai-nilai agama sebagai seorang muslim yang taat.
Selain dikenal karena kesederhanaannya, Atho Dambea juga memiliki gaya hidup yang membedakannya dari kebanyakan anak pejabat. Ia lebih senang berinteraksi dengan masyarakat biasa, serta lingkungan yang didasari ketulusan dibanding status kekuasaan.
Dalam berbagai kesempatan, Atho terlihat lebih nyaman berada di tengah lingkungannya (Jama’ah Tabliq) ketimbang menghadiri acara-acara yang berhubungan dengan politik atau pemerintahan.
Peringatan tegas Walikota Gorontalo kepada Anaknya dan Pejabat ini mencerminkan kesadaran Adhan tentang tantangan yang dihadapi dalam sistem pemerintahan, khususnya terkait dengan transparansi dan akuntabilitas.
Melihat kasus-kasus korupsi kebanyakan melibatkan keluarga pejabat, Adhan mengingatkan anaknya dan para pejabat untuk tidak mencampurkan masalah keluarga dan jabatan perintahan.