
Zen Seru! Insiden di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, yang sebelumnya bikin geger, kini memasuki babak baru. Sang kepala desa, MDA alias Ayah Olis (52), resmi ditahan polisi pada Senin malam, 28 April 2025, sekitar pukul 18.45 WITA.
—Wuihh! seriusan nih? 😨
Serius, Bestie! Info ini langsung dari sumber resmi: Tribata News Polda Gorontalo.
Penahanan ini dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Telaga setelah MDA diduga kuat melakukan penganiayaan.
Menurut Wakapolsek Telaga Ipda Darmawan Hamzah, S.H. melalui Kanit Reskrim Aipda Indra Bau, Ayah Olis bakal “nginap” dulu selama 20 hari ke depan di rumah tahanan Polres Gorontalo selama penyelidikan.
—Buat yang belum tahu kronologi kasusnya, nih! Kita Spill.. 👇
Jadi gini ceritanya, Zen Seru! Kamis malam, 3 April 2025, sekitar pukul 22.00 WITA, mahasiswa 23 tahun bernama Djakarian Hasan alias Ian, datang ke kantor desa bareng ayahnya, Daniel Hasan.
Awalnya aman-aman aja, Ian disuruh nunggu di luar sementara ayahnya masuk ngobrol sama sang Kades.
Tiba-tiba, Ian dengar Kepala Desa janjiin bantuan sapi dan rumah ke ayahnya. Karena udah sering dengar janji-janji manis yang nggak pernah ditepati, Ian nyeletuk:
“jangan cuma janji palsu aya (panggilan untuk kepala desa),”
Kalimat ini bikin suasana langsung panas. Kepala desa keluar, tanya siapa yang ngomong, dan ketika Ian ngaku, jebrettt! tiga pukulan mendarat di wajah kiri Ian.
Baca juga:
Saksi-saksi langsung buru-buru melerai, tapi drama belum selesai. Saat Ian diminta ayahnya untuk minta maaf ke sang Kades, eh, malah dapet bonus dua pukulan lagi.
Ian yang udah babak belur, ditemani orang tuanya akhirnya memutuskan buat lapor ke Polsek Telaga.
Menurut info yang beredar, insiden ini murni salah paham. Tapi tetap aja, kekerasan itu no excuse, apalagi datang dari pejabat publik.
Penahanan Kepala Desa ini langsung jadi buah bibir warga desa. Banyak yang nggak nyangka sosok Ayah Olis bisa terlibat kasus kekerasan.
Baca Juga:
Tapi, hukum tetap hukum, dan kasus ini jadi bukti bahwa nggak ada yang kebal, meski punya jabatan.
Polda Gorontalo berharap insiden ini bisa jadi pelajaran penting, terutama buat para pemimpin desa lainnya.
Jangan sampai amanah yang udah dipercayakan, malah disalahgunakan.
Ingat, pemimpin itu harusnya jadi pelindung, bukan justru jadi perundung duka!