
Zen Seru! Saat Polres Boalemo sedang gencar-gencarnya menertibkan tambang ilegal (PETI) yang nekat beroperasi dengan alat berat, muncul perlawanan dari salah satu pelakunya.
Aksi ini sampai viral setelah terekam video adu mulut antara Kapolres Boalemo AKBP Sigit Rahayudi, S.I.K. dengan pria berinisial MYB alias Marten, yang diketahui salah satu pelaku PETI di Boalemo.
Videonya sempat beredar luas di medsos. Netizen pun langsung heboh. Soalnya, di video itu Marten terang-terangan mengadu lewat panggilan video ke seorang yang disebut-sebut sebagai petinggi Polda Gorontalo.
Di depan Kapolres Boalemo, Marten bahkan bilang kalau dirinya diancam, dipukul dan alat beratnya ditahan.
“Bang alatnya saya ditahan, saya dipanggil ke Polres, Kapolres Boalemo mau mukul saya bang,”ucap Marten kepada pria di dalam panggilannya.
Tapi, Kapolres Boalemo langsung memberikan klarifikasi tegas. Ia membantah keras tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada intimidasi, apalagi pemukulan.
“Tidak ada saya mau mukul kamu, saya cuma kasih tahu jangan mengancam anggota saya,” ucap Kapolres.
“Saya tidak ada urusan dengan orang yang kamu telpon, saya cuma menertibkan dan menjalankan tugas yang seharusnya saya lakukan,” tambahnya, tegas.
Latar Belakang Kasus Tambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Boalemo
Wilayah Boalemo memang udah lama dikenal sebagai salah satu titik panas tambang emas ilegal, alias PETI.
Lokasi yang sering jadi sasaran adalah daerah sekitar sungai, termasuk di Desa Saripi, Kecamatan Paguyaman.
Nah, yang bikin tambah miris, tambang-tambang ini bukan cuma pakai alat manual, tapi udah sampai pakai excavator.
—Kebayang dong gimana rusaknya lingkungan? 😤😓
Aktivitas PETI ini bukan cuma mengancam kelestarian alam, tapi juga bikin pemerintah dan aparat setempat harus kerja ekstra keras buat menertibkan.
Bayangin aja, sungai-sungai bisa tercemar, lahan kritis jadi tambah parah, dan warga sekitar juga bisa kena dampaknya. Apalagi kalau alat berat dipakai sembarangan tanpa izin.
Langkah Tegas Polres Bualemo
Nah, melihat situasi yang makin liar, Kapolres Boalemo AKBP Sigit Rahayudi nggak tinggal diam.
Pada 2–3 Juni 2025, ia langsung memerintahkan personelnya buat turun ke lapangan dan memberikan himbauan serta larangan keras terhadap aktivitas tambang ilegal, khususnya yang ada di pinggiran sungai Desa Saripi.
Kapolres menyebut, ini bukan cuma penertiban biasa. Tapi bentuk penegakan hukum dan perlindungan lingkungan.
Sayangnya, niat baik aparat ini malah dibalas dengan perlawanan. Para pelaku tambang nggak cuma cuek, tapi mulai menunjukkan sikap arogan.
Mereka bahkan mengancam dan mencoba menakut-nakuti anggota kepolisian yang bertugas di lapangan dengan ancaman bakal dilaporkan ke salah seorang petinggi Polda.
Yaa, otomatis dong! Kapolres ambil sikap. Apalagi kalau sudah sampai menyebut-nyebut nama pejabat tinggi yang seakan melindungi aktivitas ilegal ini, yang bikin citra Polri jadi buruk dimata masyarakat.
Kapolres juga menegaskan bahwa hukum harus tetap berdiri tegak, nggak peduli siapa yang ada dibelakang aktifitas ilegal ini.