Nur Bone Resmi Jadi Ketua Tim Asistensi KPAP Gorontalo

Gorontalo Seru — Ngopi santai, tapi bahasannya serius banget. Itulah vibes yang terasa pas saat acara perpisahan Sekretaris lama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo, Sabri Panigoro, di coffee shop Ngopi Ah, Senin (08/09/25).

Dalam momen penuh kehangatan itu, terinformasi sedang dilakukan proses pergantian Sekretaris dan Ketua Tim Asistensi.

Profesor Evi Hulukati sebagai Sekretaris dan Nur Bone sebagai Ketua Tim Asistensi KPA Provinsi Gorontalo yang baru.

Hal ini disampaikan langsung oleh Idah Syahidah R. Habibie selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan Aids sekaligus Wakil Gubernur Gorontalo kepada Goseru.

‎”Ketua Tim Asistensi bertugas membantu Wakil Gubernur selaku Ketua Pelaksana KPA Provinsi secara menyeluruh,” Jelas Ida Syahidah kepada Goseru (08/09).

Dengan komposisi baru ini, ada dua nama yang jadi sorotan: Nur Bone sebagai Ketua Tim Asistensi, dan Prof. Evi P. Hulukati yang kini menjabat posisi sekretaris KPA Provinsi Gorontalo yang baru.

Ida Syahidah menyebut keduanya sebagai Dua Srikandi yang diharapkan bisa membawa warna baru, terutama dalam kampanye dan inovasi melawan HIV-AIDS di Gorontalo.

“Harapannya, kepemimpinan baru ini bisa memberi penyegaran pada akselarasi progam HIV-AIDS, KPA bisa dikenal Lebih luas, kerja lebih maksimal, dan tentunya bisa dengan mudah mencapai target ‘Three Zero’,” lanjut Ida.

Apa sih “Three Zero” itu?

Buat yang belum familiar, konsep Three Zero jadi goal besar KPA. Simpelnya gini:

  • Zero New HIV Infection – tidak ada temuan kasus HIV baru.
  • Zero AIDS Related Death – tidak ada lagi yang meninggal karena AIDS.
  • Zero Stigma & Discrimination – tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHIV (Orang Dengan HIV).

Nah, poin terakhir ini yang paling sering bikin salah kaprah. Masih banyak orang berfikir kalau HIV bisa menular cuma gara-gara bersentuhan, makan bersama, atau sekadar berpelukan.

Padahal faktanya seperti itu. HIV cuma bisa menular lewat hubungan seks tanpa pengaman dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

“Itu yang selalu kita kampanyekan. Jangan biarin stigma bikin mereka makin tersisih,” tegas Ida.

Dengan Nur Bone dan Evi P. Hulukati yang sekarang ada di garda terdepan KPAP, publik berharap Gorontalo bisa jadi role model buat provinsi lain dalam perang melawan HIV-AIDS.

Bukan cuma soal angka kasus yang ditekan, tapi juga soal bagaimana masyarakat lebih paham, lebih empati, dan nggak gampang nge-judge.

Karena pada akhirnya, melawan HIV-AIDS itu tidak bisa sendirian. Butuh kolaborasi dan peran serta semua pihak.

Share this news

Related Posts

‎Gegara Temuan Miras di Sky Biliard, dr. Tony Doda Kena “Seprot” Walikota Gorontalo!

Zen Seru! Nama besar Sky Biliard, yang dikenal sebagai salah satu tempat nongkrong dan hiburan anak muda, terseret dalam kasus temuan miras oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp) Kota…

Share this news

‎Owner Jullie Corp Sambut Hangat Kehadiran Wagub Gorontalo di Ngopi Ah

Zen Seru! Minggu malam (8/9/25) vibes-nya beda banget di Ngopi Ah, salah satu spot nongkrong hits di Gorontalo. Suasana yang biasanya chill dengan aroma kopi hangat, kali ini jadi makin…

Share this news

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *