
Zen Seru! Suasana jalanan Kota Gorontalo belakangan ini makin rame dengan aktifitas badut yang meminta-minta.
Yup, hampir di semua sudut kota, badut warna-warni nge-pop up di berbagai lampu merah, ngeloyor ke jalan, dan ngasih kode minta “uang receh” ke pengendara.
Aksi ini ternyata bikin Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, angkat bicara. Nggak cuma angkat bicara, beliau bahkan kasih ultimatum keras!
“Saya kasih kesempatan satu Minggu. Kalau minggu depan masih jalan, saya suruh Satpol PP tangkap semua dan bawa ke dinas sosial. Jadi saya akan bersihkan ini,” tegas Adhan, dikutip dari Dulohupa.id, Minggu (4/5/2025).
Baca juga:
Kasihan juga, yaa Bestie! Eeits .. Tapi ada alasannya, lho! Kenapa Walikota pengen menertibkan mereka.
Menurut Adhan, fenomena badut jalanan ini nggak cuma ganggu ketertiban lalu lintas. Ada dugaan praktik eksploitasi anak di bawah umur di baliknya.
Dan yang bikin lebih miris—semuanya dikoordinir oleh bos dari luar daerah! Jadi ini bukan sekadar badut iseng cari makan, tapi udah jadi usaha terselubung.
“Badut-badut ini kan punya bos, mereka punya sponsor yang siapkan kostum. Saya lihat sendiri ada anak-anak di situ. Mereka keluar dari belakang pos di Ipilo, ada sekitar 12 orang, dan disitu ada anak-anak. Ini sudah jadi usaha,” jelas Adhan, dikutip dari Dulohupa.id (04/05/25).
Baca juga:
Nggak heran kalau Wali Kota naik pitam dan ingin me-razia badut-badut ini. Apalagi, aktivitas para badut ini disebut-sebut udah mengarah ke pungutan liar.
Emang sih, mereka nggak ngomong langsung minta duit, tapi kode-kodenya jelas bikin pengendara nggak enak hati kalau nggak ngasih.
“Bahkan beberapa pengunjung dari luar Gorontalo yang merasa terusik. Ini nggak bisa dibiarkan. Harus ditertibkan. Ini kan ada nuansa pungli, mungkin saja bisa diproses hukum,” sambung Adhan lagi.
Adhan juga menegaskan, kalau niat minta-minta itu buat kepentingan sosial kayak bangun panti asuhan atau masjid, mungkin masih bisa ditoleransi.
Tapi ini? Ada oknum dari luar daerah yang memanfaatkan wajah-wajah badut lucu dan anak-anak buat cari cuan, tanpa izin resmi. Jelas nggak bisa dibiarkan.
“Saya kasih kesempatan satu Minggu. Kalau tidak dengar, apa boleh buat, saya kerahkan Satpol PP ke sana,” tutupnya.
So, buat para badut yang nangkring di simpang jalan, minggu ini. Dan siap-siap diangkut Satpol PP.
Kita tunggu bareng, apakah ultimatum Wali Kota ini bakal jadi gebrakan nyata atau sekadar peringatan keras. Tapi satu yang pasti—publik sudah buka mata, dan spotlight: ternyata ada ada pihak lain di balik topeng badut ini.