
Zen Seru! Acara hiburan rakyat yang melibatkan waria di Desa Tenggela, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, ditertibkan oleh pihak berwajib. Tindakan ini diambil atas arahan Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi.
—Penasaran sama alasannya? Tenang, ini kita spill..
Jadi, Zen Seru! Informasi mengenai penertiban ini dibagikan oleh Rahmat Djafar, da’i muda Gorontalo yang juga merupakan anggota pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Gorontalo, melalui akun Facebooknya (24/04/25).
Dalam postingan tersebut, Rahmat, yang akrab disapa Ustadz Raja, membagikan percakapan antara dirinya dan rekannya, Marten Abu Mu’az, melalui WhatsApp.
Dalam chat tersebut, Marten menjelaskan bahwa acara hiburan rakyat yang mengusung tema Malam Bintang Gorontalo yang menghadirkan waria, Mano Braco, ditertibkan oleh aparat.
“Kegiatan panjat pinang. Baliho sudah dikeluarkan yang ada unsur warianya. Saya menuju lokasi kegiatan, jangan sampai warianya naik panggung!” Tulis Camat Telaga dalam pesan yang dibagikan lagi oleh Marten kepada Ustadz Raja.
Baca Juga:
Ustadz Rahmat merespons positif informasi tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya atas tindakan tegas yang diambil pemerintah setempat.
“Pak Camat ditelpon pak Bupati. Aparat juga sudah dikerahkan, Alhamdulillah,” sambung Marten, yang disambut dengan rasa bangga Ustadz Rahmat terhadap kepemimpinan Bupati Sofyan Puhi.
“Masya Allah, bangga punya Bupati seperti beliau,” balas Ustadz Raja.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai apakah kegiatan tersebut dibatalkan atau dilanjutkan tanpa melibatkan waria.
Namun, penertiban ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga nilai-nilai agama dan norma sosial di masyarakat.
Lebih-lebih sebelumnya Waria dengan nama panggung Mano Braco juga sempat viral akibat ulah nyelenehnya yang mengenakan jilbab yang dipadukan dengan pakaian dress mini.
Meski hal itu dianggap tidak melecehkan agama oleh sekretaris MUI, namun tingkahnya tersebut telah melukai umat Islam yang ada di Gorontalo.