
Zen Seru! Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah ambruk parah sejak tiga hari terakhir. Titik kerusakan berada di Dusun Moniko, Desa Kikia, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Akibatnya, arus kendaraan dari kedua arah lumpuh total.
Ambruknya jalan Trans ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. Permukaan jalan yang longsor membentuk lubang besar menganga di tengah jalur utama, sehingga menyulitkan kendaraan untuk melintas.
Warga setempat sempat berinisiatif membangun jembatan darurat menggunakan batang pohon kelapa. Namun, solusi ini tidak mampu mengatasi kemacetan panjang. Jembatan hanya muat satu kendaraan per giliran, menyebabkan antrean panjang dari arah Gorontalo maupun Sulawesi Tengah. Lebih parah lagi, jembatan ini sangat berisiko karena dibangun dengan alat dan bahan seadanya.
Salah satu pengguna media sosial, Kaka Ramang Uti, membagikan unggahan kondisi terkini lokasi tersebut di akun pribadinya Jum’at (04/04/25). Dalam unggahannya itu, tampak antrean kendaraan mengular panjang dari dua arah, serta kondisi jalan yang sangat memprihatinkan.
“Terhitung sudah 3 hari para pengendara terjebak di jalur ini, dan masyarakat sangat membutuhkan jembatan Bailey (besi) sebagai akses penyeberangan agar aktivitas kembali normal,” tulis Kaka Ramang Uti dalam unggahan tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Balai Jalan Nasional maupun Pemerintah Provinsi Gorontalo mengenai penanganan permanen ataupun pengiriman jembatan darurat jenis Bailey ke lokasi bencana.
Kondisi ini menimbulkan keresahan warga dan pengguna jalan. Selain menghambat aktivitas ekonomi, risiko kecelakaan juga meningkat akibat infrastruktur yang tidak memadai.