Kasus Kejahatan Menurun, Penyelesaian Meningkat: Kriminal di Gorontalo Masih Didominasi Kejahatan Konvensional

GORONTALO SERU – Polda Gorontalo merilis data kejahatan selama tahun 2023 dan 2024 dalam konfrensi pers refleksi polda Gorontalo yang digelar di Mabes Lalulintas Polda Gorontalo. Dari empat jenis kejahatan yang dipantau; kejahatan konvensional, transnasional, kekayaan negara, dan kontijensi, kejahatan konvensional masih menjadi yang paling dominan.

Namun, ada kabar baik! Secara keseluruhan, jumlah kejahatan di Gorontalo menurun pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, persentase penyelesaian kasus mengalami peningkatan, menunjukkan kerja keras aparat kepolisian yang patut diapresiasi.

Kejahatan konvensional seperti pencurian, perampokan, dan penganiayaan masih mendominasi. Pada 2023, tercatat 3.315 kasus, namun angka ini menurun 9,8% menjadi 2.990 kasus di 2024.

“Meski masih tinggi, penurunan ditahun ini, menjadi sinyal positif bahwa upaya pencegahan terus kami jalankan,” ujar Kapolda Gorontalo, , Irjenpol. Drs. Pudji Prasetjianto Hadi MH. (30/12/24)

Baca Juga: Pelanggaran Polisi Gorontalo di Tahun 2024, Didominasi Kasus Perselingkuhan!

Sementara itu, untuk Kasus kejahatan transnasional seperti narkoba dan perdagangan manusia justru sedikit meningkat. Dari 161 kasus di 2023, naik tipis menjadi 166 kasus di 2024.

“Peningkatan ini dianggap sebagai alarm bagi pihak kepolisian untuk memperkuat pengawasan lintas batas provinsi yang menjadi jembatan masuknya barang-barang terlarang,” jelas Kapolda.

Lebih menarik dan menjadi kabar menggembirakan, kejahatan terhadap kekayaan negara mengalami penurunan drastis.

“Pada 2023, tercatat 97 kasus, namun di 2024 turun drastis menjadi 65 kasus, atau turun sebesar 33%,” ungkap Kapolda.

Penurunan ini menunjukkan efektivitas pengawasan dan tindak lanjut yang lebih ketat terhadap pelanggaran yang merugikan negara.

Baca Juga: Diduga Cemarkan Nama Baik, Mantan Wakil Walikota Gorontalo Dilaporkan ke Polisi!

“Salah satu prestasi yang juga patut diapresiasi adalah nihilnya kasus kontijensi (keadaan darurat yang mengancam ketertiban umum) pada 2024. Padahal, pada 2023 tercatat satu kasus,” tambahnya.

Polda Gorontalo juga berhasil meningkatkan jumlah kasus yang diselesaikan. Pada 2023, sebanyak 1.480 kasus berhasil diselesaikan. Angka ini meningkat 6% menjadi 1.572 kasus di 2024.

Persentase penyelesaian kasus juga naik dari 41,4% di 2023 menjadi 48,85% di 2024. Artinya, hampir setengah dari total kasus yang masuk berhasil dituntaskan, menunjukkan kinerja aparat yang semakin efektif.

Meskipun kejahatan konvensional masih menjadi tantangan terbesar, tren penurunan kasus dan meningkatnya penyelesaian menunjukkan bahwa Gorontalo semakin aman. Dengan sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat, diharapkan angka kejahatan terus menurun di masa mendatang.


Share this news

Related Posts

Baznas Salurkan Rp. 242 juta Lebih Untuk Para Fuqara dan Masakin

Wujud Nyata Kolaborasi Pemerintah dan Umat dalam Menyejahterakan Warga Zen Seru! Dipusatkan di Aula Banthayo Lo Yiladia, Rabu (02/07), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Gorontalo menggelar acara pendistribusian dana…

Share this news

Desa Bongohulawa Pertahankan Tradisi “Mohuyula” di Tengah Arus Individualisme Modern

Zen Seru! Di tengah laju modernisasi dan gaya hidup serba cepat yang menjalar di kota-kota besar Indonesia, masyarakat Desa Bongohulawa, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, masih memegang teguh nilai-nilai…

Share this news

One thought on “Kasus Kejahatan Menurun, Penyelesaian Meningkat: Kriminal di Gorontalo Masih Didominasi Kejahatan Konvensional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *