
Zen Seru! Grup WhatsApp: Ruang Diskusi SumTim mendadak bikin publik heboh. Pasalnya, dalam grup tersebut Ketua BPD Desa Deme Dua, Kecamatan Sumalata Timur, Muhlis Ibrahim, diduga melakukan intimidasi terhadap jurnalis anteronesia.id, yang juga anggota grup tersebut.
Kronologi Intimidasi dan Pengancaman
Semua berawal dari berita yang diterbitkan oleh media anteronesia.id terkait: Dugaan Penyimpangan Pembayaran Konpensasi ROW SUTT 150 KV di Desa Deme dua, dan disebar dalam grup tersebut, lalu dikomentari Muhlis. Dalam komentarnya, ia menyinggung soal kualitas berita yang menurutnya nggak jelas.
“Bikin berita harus jelas dulu waa, jang sembarang,” tulisnya, dalam grup whatsapp.
Kritik ini langsung dapat tanggapan dari Agus, salah satu jurnalis anteronesia.id. Agus penasaran dan bertanya siapa yang dimaksud Muhlis dalam komentarnya.
“Bapak bilang sembarang siapa?” tulis Agus.
Lecehkan dan Pandang Remeh Profesi Jurnalis
Muhlis nggak basa-basi menyebut Agus sebagai pihak yang dia kritik. Bahkan, dia mengeluarkan pernyataan yang dianggap sebagai ancaman.
“Kamu! Saya paling suka dengan masalah pak, kita tuntaskan ini masalah, perlu saya cari kalian, pembuat berita,” ungkapnya.

Loh, kok jadi kayak ngajak duel? Agus langsung merespons dengan pertanyaan yang lugas:
“Bapak mengancam jurnalis?” tanyanya.
Bukannya mendinginkan suasana, Muhlis malah makin panas! Dengan nada yang sombong, ia tampak meremehkan profesi jurnalis, karena menganggap profesinya sebagai ketua BPD, lebih tinggi derajatnya dibanding Jurnalis.
“Apa so jurnalis, waduhhh,” balas Muhlis.
Intimidasi Kebebasan Pers?
Pernyataan Muhlis ini nggak main-main, Zen Seru. organisasi Wartawan PJS Gorontalo menduga hal ini sebagai bentuk intimidasi terhadap kebebasan pers.
FYI, Zen Seru! Kebebasan pers itu dilindungi undang-undang lho, yaitu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Jadi, tindakan semacam ini jelas nggak bisa dianggap remeh.
Apa Selanjutnya?
Kasus ini lagi ramai jadi perhatian publik. Apakah Muhlis akan memberikan klarifikasi yang lebih bijak? Atau, justru akan melakukan tindakan yang justru dinilai akan membahayakan jurnalis, sebagaimana pernyataannya: akan mencari jurnalis yang menulis berita yang menjadi sumber konflik.
Zen Seru, gimana menurut kamu? Intimidasi terhadap Jurnalis kayak gini perlu banget dilawan. Kalau jurnalis aja dibungkam, gimana berita bisa sampai ke kita dengan bebas dan jujur?