
Zen Seru! orang tua siswa yang viral karena mempersekusi seorang Guru di SMA Negeri 1 Kotamobagu akhirnya minta maaf.
Sebelumnya beredar video di media sosial aksi orang tua siswa yang marah-marah di SMA Negeri 1 Kotamobagu. Dalam video yang beredar, seorang ayah bernama Rommy Gevariel bersama istrinya mendatangi sekolah untuk menuntut permintaan maaf dari seorang guru yang diduga menampar anak mereka. Tak hanya itu, momen ini pun direkam dan diunggah ke media sosial dengan harapan mendapatkan dukungan publik.
Baca juga: 24 Juta Raib! Nelayan di Bone Bolango Mengaku Ditipu Oknum Pengacara
Tapi, alih-alih mendapat simpati, netizen justru balik menyerang! Bukannya membela Rommy, warganet malah mengecam aksinya yang dianggap mempermalukan seorang guru. Bahkan, Rommy sampai mendapat julukan “Duta Bela Anak“ karena begitu getol menuntut permintaan maaf.
Guru Sampai Bersimpuh, Netizen Murka!
Dalam video yang viral, terlihat sang guru harus bersimpuh di hadapan istri dan anaknya. Hal ini semakin menyulut emosi netizen, terlebih setelah fakta mencuat bahwa anak yang ditampar itu dikenal sebagai siswa yang bandel dan kerap melanggar aturan sekolah.
Komentar pedas pun bertebaran di media sosial, menyebut tindakan Rommy sebagai sesuatu yang tidak menghormati guru dan justru mempermalukan dirinya sendiri.
Netizen Sulawesi Utara dan Gorontalo tak tinggal diam, mereka beramai-ramai merujak Rommy di dunia maya. Bahkan, inbox Facebook Rommy pun dipenuhi komentar bernada sarkasme dan kecaman yang tak sedikit berisi makian.
Netizen Menekan, Rommy Akhirnya Minta Maaf
Setelah mendapat tekanan luar biasa dari netizen, akhirnya Rommy kembali bertemu dengan sang guru dalam sebuah video terbaru yang diunggah akun facebook Nuraini Silvia. Kali ini, bukan untuk menuntut maaf, melainkan dirinya yang meminta maaf.
Dalam video tersebut, Rommy meminta maaf kepada guru yang sebelumnya ia persekusi, sekaligus meminta maaf kepada warga Sulawesi Utara yang merasa geram dengan tindakannya.
Baca juga: Guru Bersimpuh Minta Maaf, Murid Tunjukan Sikap Angkuh dan Berlagak Menang!
Sang guru, dengan hati yang besar, menerima permintaan maaf tersebut dengan legowo. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah memaafkan Rommy dan keluarganya jauh sebelum mereka datang meminta maaf.
Tanpa perlu bersimpuh, sang guru membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang berjiwa besar dan benar-benar seorang pendidik sejati.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi banyak orang tua agar lebih bijak dalam bertindak. Emosi yang tak terkendali di depan publik, apalagi di era digital seperti sekarang, bisa berbalik menjadi bumerang. Alih-alih mendapat dukungan, justru bisa menjadi bahan hujatan.
Semoga kejadian ini membuka mata kita semua bahwa guru adalah sosok yang harus dihormati. Jika ada kesalahpahaman, lebih baik diselesaikan dengan kepala dingin dan tanpa mempermalukan pihak lain di hadapan publik.