
GORONTALO SERU! – Pemadaman listrik yang terjadi di Gorontalo sejak Rabu kemarin hingga hari ini memberikan dampak signifikan terhadap sektor usaha kecil dan menengah (UMKM). Coffee shop, sebagai salah satu usaha yang tengah menjamur di kota ini, menjadi salah satu yang paling terdampak. Diperkirakan kerugian yang dialami oleh coffee shop saja mencapai lebih dari Rp 5 juta hanya dalam satu hari.
Salah satu contoh adalah D’nan Coffee dan Ngopi Ah, dua usaha coffee shop dan eatery milik pasangan pengusaha Yuliyanti Pakaya dan Adnan Dalanggo. Akibat pemadaman tersebut, mereka harus menanggung kerugian besar karena tidak dapat beroperasi secara normal.
“Kami tidak hanya kehilangan pendapatan harian, tetapi juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli genset. Harga genset yang sebelumnya sekitar Rp 3 juta kini melonjak menjadi Rp 5 juta untuk daya 2300 watt,” ungkap Adnan Dalanggo.

Hal serupa dirasakan oleh Yanti Gani, seorang pedagang kantin di Tilongkabila. Ia terpaksa menghentikan aktivitas berjualan karena keterbatasan listrik.
“Biasanya, saya mempersiapkan dagangan sejak malam dan dilanjutkan pada dini hari, tapi semua tidak bisa saya lakukan karena kondisi gelap gulita,” ungkap Yanti Gani, kepada wartawan Goseru.
Kondisi ini menggambarkan bagaimana ribuan pelaku UMKM lainnya juga harus menghadapi kerugian yang tidak kecil akibat pemadaman listrik. Permohonan maaf dari pihak PLN, meski diapresiasi, dianggap tidak cukup untuk menutupi kerugian yang telah dialami oleh para pelaku usaha.
Masyarakat menuntut agar PLN memberikan kompensasi yang adil. Sebab, ketika masyarakat terlambat membayar tagihan listrik, PLN tidak segan mengenakan denda atau bahkan memutus aliran listrik. Namun, ketika PLN gagal atau wan-prestasi, tidak ada sanksi yang nyata bagi mereka.
Permasalahan ini menjadi pengingat pentingnya PLN untuk meningkatkan kualitas layanan, khususnya bagi kota-kota yang sedang berkembang seperti Gorontalo. Dengan memberikan solusi yang adil, kepercayaan masyarakat terhadap layanan listrik dapat kembali dibangun.