Bimtek Literasi Informasi 2025 Resmi Dibuka: Pustakawan, Guru, dan Pegiat Literasi Gorontalo Siap Naik Level!

Zen Seru! Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo bikin gebrakan keren di dunia literasi lewat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi.

Sebanyak 150 peserta, yang terdiri dari pustakawan, guru, dan pegiat literasi, bakal dibekali ilmu dan keterampilan yang bikin mereka makin tangguh menghadapi banjir informasi di era digital kayak sekarang.

Nggak kaleng-kaleng, Zen Seru! Bimtek ini ngundang narasumber top-tier yang udah nggak perlu diragukan lagi kapasitasnya.

Nih, kita spill daftarnya:

  • Dr. Ampauleng Zainuddin, S.Hum, M.Pd.
  • Dr. Yolanda Octavia Mokoagow, M.Si.
  • Amiruddin, S.Kom., M.Kom., MCF.
  • Drs. Yusron Humonggio, M.Pd.
  • Ade Yul P. Katili, S.IP., M.A.

Semua Narsum adalah expert dibidangnya masing-masing. Mereka siap mentransfer ilmu tentang cara menyaring, memahami, dan menyebarluaskan informasi yang bermanfaat, akurat, dan bertanggung jawab.

—Jadi nggak ada lagi tuh yang asal share hoaks, yaa Gengs! 😎👍

Lokasi & Jadwal Kegiatan

Bimtek ini digelar dalam tiga gelombang, masing-masing terdiri dari 50 peserta, dan berlangsung selama tiga hari, mulai 17–18 Juni yang dipusatkan di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo.

Dan pada tanggal 19 Juni, kegiatan dilanjutkan di kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Gorontalo Utara.

Dalam pembukaan kegiatan, Ridwan Hemeto, SH, MM, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, menyampaikan rasa bangga dan dukungannya terhadap kegiatan ini.

“Terima kasih dan apresiasi tinggi buat semua pihak yang terlibat. Literasi informasi itu penting banget, karena di sinilah pondasi kita membangun masyarakat yang cerdas dan berdaya,” ungkap Ridwan.

Ia juga menekankan bahwa keberadaan perpustakaan bukan cuma sebagai tempat tumpukan buku doang, tapi udah berubah jadi pusat belajar sepanjang hayat.

“Siapapun berhak mengakses perpustakaan—entah dia tua atau muda, kaya atau miskin, bahkan masyarakat yang berkebutuhan khusus. Literasi itu hak, bukan privilege,” tegasnya.

Kenapa Ini Penting Banget?

Di era medsos yang kadang lebih cepat daripada akal sehat, kemampuan memilah informasi itu krusial. Lewat Bimtek ini, para pustakawan, guru, dan pegiat literasi bisa jadi garda depan edukasi publik.

“Mereka-mereka bukan cuma sekedar jaga buku di kepalanya tapi pahlawan di balik layar yang bantu masyarakat berpikir kritis dan cerdas, makanya, bimtek ini begitu penting,” pungkasnya.

Kegiatan ini juga, kata Ridwan, jadi salah satu strategi jitu buat mendorong lahirnya generasi Gorontalo yang melek informasi, berpikiran terbuka, berfikir kritis dan punya daya saing tinggi.

Share this news

Related Posts

Baznas Salurkan Rp. 242 juta Lebih Untuk Para Fuqara dan Masakin

Wujud Nyata Kolaborasi Pemerintah dan Umat dalam Menyejahterakan Warga Zen Seru! Dipusatkan di Aula Banthayo Lo Yiladia, Rabu (02/07), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Gorontalo menggelar acara pendistribusian dana…

Share this news

Desa Bongohulawa Pertahankan Tradisi “Mohuyula” di Tengah Arus Individualisme Modern

Zen Seru! Di tengah laju modernisasi dan gaya hidup serba cepat yang menjalar di kota-kota besar Indonesia, masyarakat Desa Bongohulawa, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, masih memegang teguh nilai-nilai…

Share this news

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *