
Zen Seru! Lagi rame banget nih dan lagi jadi bahan perbincangan public terkait dunia jurnalistik! Lebih-lebih setelah Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes & PDT), Yandri Susanto, ngeluarin statement yang bikin heboh soal: ‘wartawan bodrex’.
Katanya, para wartawan bodrex alias “abal-abal” ini sering mengganggu kepala desa dalam menjalankan tugasnya. Alhasil, pernyataan ini langsung memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan organisasi jurnalis.
Organisasi pers mulai angkat suara! Salah satunya Pro Jurnalismedia Siber (PJS) yang langsung tegas soal fenomena wartawan bodrex ini.
Ketua Umum DPP PJS, Mahmud Marhaba, bilang kalau mereka nggak bakal kasih toleransi buat wartawan yang main kotor, kayak pemerasan, intimidasi, dan jurnalisme transaksional.
“Kita dukung penuh langkah tegas buat bersihin oknum wartawan bodrex yang bikin citra jurnalis rusak! Wartawan sejati itu kerja dengan integritas, bukan nyari-nyari kesalahan terus nodong duit ke narasumber,” tegas Mahmud di Jakarta, Senin (03/03/2025).
Baca juga: Diduga Ancam Jurnalis, Ketua DPD Desa Deme Dua Dipolisikan!
PJS Gak Main-Main, Wartawan Tak Beretika Siap-Siap Kena Sanksi!
PJS sendiri, kata Mahmud, punya visi besar buat menjaga jurnalis tetap berintegritas dan profesional. Makanya, mereka nggak ragu buat ambil langkah tegas bagi yang ketahuan main curang!
Bahkan, Mahmud Marhaba nggak pake basa-basi! Kalau ada anggotanya (PJS) ketahuan maksa-maksa narasumber buat bayar duit atau terlibat pemerasan, langsung dipecat tanpa kompromi. No mercy!
Buat yang udah punya sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tapi masih aja main kotor, PJS bakal laporin ke lembaga uji terkait. Bahkan, laporan itu juga bakal diterusin ke Dewan Pers biar sertifikat UKW mereka dicabut!
“Jadi wartawan tuh bukan cuma soal punya sertifikat UKW, tapi juga harus jaga etika dan profesionalisme. Kalau ada yang nyalahgunain profesi ini, kita pastiin mereka nggak bisa lagi bawa-bawa nama wartawan!” tambah Mahmud.
Baca juga: Ketua BPD di Sumalata Timur Diduga Intimidasi Jurnalis: Kalau Perlu Saya Cari Kalian!
PJS Kasih Tips Buat Bedain Wartawan Asli vs Bodrex!
Biar nggak ketipu sama oknum wartawan yang suka main kasar, PJS ngasih beberapa cara buat cek identitas mereka:
- Lihat ID Card & Surat Tugas – Jangan gampang percaya sebelum lihat kartu identitas resmi!
- Cek Medianya – Pastikan media tempat mereka kerja punya publikasi yang jelas dan konsisten.
- Tanya Organisasi Persnya – Wartawan asli biasanya terdaftar di organisasi pers yang kredibel.
- Verifikasi ke Redaksi – Jangan ragu buat hubungi pemimpin redaksi atau organisasi pers mereka.
Langkah ini penting banget buat ngehindarin praktik pemerasan yang bisa ngerusak kepercayaan publik terhadap media.
Baca juga: Layanan Humanis Hingga Door to Door, Aparat Desa Bongohulawa Patut Dapat Penghargaan!
Wartawan Bodrex = Ancaman Buat Dunia Jurnalistik!
Oknum wartawan bodrex ini bukan cuma bikin pejabat desa ketar-ketir, tapi juga ngehancurin nama baik jurnalistik secara keseluruhan!
Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat aktifitas wartawan bodrex ini diantara lain:
- Kepercayaan Publik Anjlok – Masyarakat jadi skeptis sama media dan jurnalis.
- Profesionalisme Jurnalistik Tercoreng – Wartawan beneran jadi kena getahnya.
- Demokrasi Terancam – Media yang harusnya transparan malah jadi alat pemerasan.
Baca juga: Bekingan PETI di Popayato Lebih Kuat Dari Kapolda? Hingga Tak Mampu Menertibkan!
Organisasi Pers Harus Lebih Ketat!
Buat menghindari makin banyaknya wartawan bodrex, organisasi pers harus lebih selektif dan tegas dengan langkah-langkah ini:
- Seleksi Ketat Wartawan Baru – Pastikan yang diterima benar-benar berkompeten!
- Pelatihan Etika Jurnalistik – Jurnalis harus ngerti kode etik dan kerja secara profesional.
- Sanksi Tegas Buat Pelanggar – Yang ketahuan main kotor harus dipecat dan dicabut sertifikasinya!
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dunia jurnalistik bisa bersih dari oknum-oknum yang merusak profesi ini.
Jadi, gimana menurut kalian? Setuju nggak dengan langkah tegas PJS ini? Yuk, share pendapat kalian di kolom komentar!
Source: PJS Gorontalo