
Zen Seru! Polemik berkepanjangan antara Bank SulutGo (BSG) dan sejumlah kepala daerah di Provinsi Gorontalo terus bergulir panas.
Akar masalahnya tak lain adalah ketiadaan perwakilan Gorontalo dalam jajaran Direksi dan Komisaris BSG, meski Gorontalo memiliki saham signifikan di bank tersebut.
Situasi ini makin memanas setelah dua daerah, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo, menarik saham mereka dari BSG dan menjalin kemitraan baru dengan bank lain.
Langkah berani ini sontak membuat manajemen BSG kelabakan. Mereka pun segera mengirim utusan langsung dari Sulawesi Utara untuk membuka jalur dialog kembali.
Salah satu yang mereka temui adalah Walikota Gorontalo, Adhan Dambea, tokoh yang sejak awal paling lantang menyuarakan perlawanan.
BSG Tawarkan Kursi Komisaris dan Direksi untuk Gorontalo
Dalam pertemuan dengan Walikota, pihak BSG menyampaikan hasil perubahan RUPS. Salah satu poin penting adalah adanya penambahan jumlah kursi direksi dan komisaris, di mana Gorontalo akhirnya diberi jatah dalam dua posisi tersebut.
“Mereka menyampaikan bahwa ada penambahan kursi. Komisaris yang tadinya lima, sekarang jadi enam—dan satu diberikan untuk Gorontalo. Begitu juga direksi,” ungkap Adhan Dambea kepada awak media.
Namun demikian, menurut Adhan, penetapan nama perwakilan Gorontalo kali ini tidak akan melalui RUPS seperti biasanya, melainkan cukup melalui mekanisme internal tertentu.
“Kita hanya diminta menyodorkan nama,” ucap Adhan.
Gorontalo Masih Menimbang: “Ini Menyangkut Harga Diri Daerah“
Kendati tawaran dari pihak BSG terkesan membuka jalan damai, Walikota Adhan Dambea menegaskan bahwa Pemkot Gorontalo belum mengambil keputusan final.
“Kita akan kaji kembali. Apakah tawaran ini menguntungkan masyarakat Gorontalo atau sebaliknya,” tegas Adhan.
“Lagipula ini bukan sekadar tentang posisi, tapi menyangkut perlakuan terhadap Gorontalo yang dilecehkan di RUPS sebelumnya. Ini menyangkut harga diri,” tambahnya.
Adhan juga mengaku diminta oleh pihak BSG untuk menjadi jembatan mediasi antara pihak BSG dan dua bupati yang sudah menarik saham.
“Mereka minta saya bicara dengan Bupati Boalemo dan Kabupaten Gorontalo. Tapi saya katakan, itu hak prerogatif mereka, saya tidak bisa intervensi,” ujar Adhan.
“Kota Gorontalo belum tarik saham, tapi dua daerah itu kan sudah punya MoU dengan Bank BRI dan Mandiri,” tambahnya.
Saat ditanya apakah Gubernur Gorontalo akan dilibatkan dalam pertemuan atau diskusi lanjutan, Adhan dengan nada tegas menjawab:
“Tidak ada hubungan ini dengan provinsi. Jangan bawa-bawa provinsi dalam urusan ini.”