Wabah PMK Serang Ternak Sapi di Gorontalo: Peternak Desak Penanganan Cepat!

Gorontalo Seru — Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Gorontalo semakin meresahkan masyarakat. Gejala yang ditunjukkan oleh sapi yang terinfeksi meliputi mulut berbusa, dan beberapa kasus bahkan telah menyebabkan kematian ternak. Situasi ini memerlukan penanganan cepat agar wabah tidak semakin meluas.

Menanggapi kondisi ini, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Suyuti, mendesak Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui dinas terkait untuk segera bertindak. Dalam keterangannya kepada awak media pada Kamis (05/12/2024), Suyuti menyampaikan bahwa dirinya menerima laporan langsung dari warga terkait penyebaran penyakit ini.

“Saya tadi pagi menerima telepon dari warga yang mengeluhkan kondisi ini. Mereka meminta perhatian serius dari Pemerintah, karena penyakit ini bukan penyakit sembarangan. Wabah PMK sudah menyebar ke berbagai wilayah di Provinsi Gorontalo,” tegas Suyuti.

BACA JUGA:

Bawaslu Bone Bolango Hentikan Investigasi Kasus Dugaan TGR Ismet Mile!

Suyuti mengungkapkan bahwa laporan terakhir menunjukkan wabah PMK telah menjangkiti Desa Ilomata di Kabupaten Gorontalo. Gejala yang ditemukan meliputi sapi dengan mulut berbusa, dan beberapa di antaranya telah mati.

“Ini masalah yang sangat urgen. Pemerintah, terutama Gubernur, harus segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi situasi ini. Penanganan tidak bisa ditunda lagi,” tambah politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

Lebih lanjut, Suyuti juga menyoroti keterbatasan anggaran yang menjadi salah satu kendala dalam penanganan PMK. Ia mendesak agar alokasi dana tambahan segera disiapkan untuk mempercepat penanganan wabah ini.

“Kami berharap dinas terkait dapat segera bertindak dengan langkah-langkah konkret. Jika perlu, anggaran untuk penanganan ini harus segera ditambah agar masalah ini dapat teratasi dengan cepat dan menyeluruh,” pungkasnya.

Wabah PMK tidak hanya berdampak pada ekonomi peternak, tetapi juga berpotensi mengancam kesehatan hewan lainnya di wilayah tersebut. Oleh karena itu, sinergi antara Pemerintah Provinsi Gorontalo, dinas terkait, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan ini secara efektif.

Share this news

Related Posts

Baznas Salurkan Rp. 242 juta Lebih Untuk Para Fuqara dan Masakin

Wujud Nyata Kolaborasi Pemerintah dan Umat dalam Menyejahterakan Warga Zen Seru! Dipusatkan di Aula Banthayo Lo Yiladia, Rabu (02/07), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Gorontalo menggelar acara pendistribusian dana…

Share this news

Desa Bongohulawa Pertahankan Tradisi “Mohuyula” di Tengah Arus Individualisme Modern

Zen Seru! Di tengah laju modernisasi dan gaya hidup serba cepat yang menjalar di kota-kota besar Indonesia, masyarakat Desa Bongohulawa, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, masih memegang teguh nilai-nilai…

Share this news

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *